Jumat, 23 Februari 2018

the love story


THE LOVE STORY
Kisah cintaku amatlah rumit, bukan hanya karena dari segi ceritanya tapi makna didalamnya. Hatiku, hatimu atau hatiNya, memang bingung untuk memilih diantara persimpangan perasaan ini. Hatiku kah yang lebih dominan atau hatimu yang lebih dominan, atau hati untuk ALLAH SWT. Andai saja pilihan itu ada, aku lebih memilih untuk melupakanmu. Melupakanmu yang telah memberi arti kehidupan ini. Membuangmu dari sudut ingatanku tidaklah mudah untuk aku lakukan. Mengingatmu membuatku semakin resah, tapi melupakanmu memanglah bukan perkara yang mudah untuk dilakukan. Namun, apa daya, kebingunganku menyudutkanku pada kondisi tanpa pilihan selain mengingatmu, walaupun mengingatmu adalah perkara yang tak selayaknya.
Aku memang masih belum bisa melupakanmu. Aku juga tak bisa memaksa hatiku untuk melupakanmu. Dan ternyata aku tak perlu punya pilihan untuk melupakanmu. Barangkali juga untuk urusan hidup yang lainnya, kita tidak perlu bingung dengan pilihan kalau kita sudah punya keinginan sungguh-sungguh. Dan sekarang, aku benar-benar tidak ingin melupakanmu.
Hatiku sebenarnya hanya ingin untuk dekat dengan-Nya. Karena dengan begitu terasa tentram dan nyamannya perasaan ini. Dengan menjalankan segala perintah ALLAH dan menjauhi semua larangan-larangan ALLAH. Apabila hatiku ini berpaling pada hatimu bukan untukNya semata sebaiknya kau pergi saja. Hatiku sangatlah menginginkan sesuatu yang baik yang sesuai dengan ketentuannya.
“ Pasti merasakan manisnya iman orang yang RIDLA ALLAH sebagai RABB, ISLAM sebagai aturan HIDUP, dan MUHAMMAD SAW sebagai Rasul”  (HR. MUSLIM).
Curhatanku selanjutnya adalah tentang ketertarikan kepada lawan jenis alias pacaran. Biasanya masalah itu adalah kekhawatiran tentang cara mengawali pacaran dan apabila melakukan pacaran harus ngapain aja. Nah, orang tua mulai kebingungan mengawali remaja mereka. Seringkali orang mengira bahwa remaja sangat menikmati masa pacaran. Padahal kalau mau sedikit capek bikin survey ke SMP atau SMU,  sebenarnya hanya sedikit remaja SMP yang sudah pacaran atau remaja SMU yang sudah biasa pacaran. Mereka justru berpikir bahwa pacaran adalah sesuatu yang membuat malu dan bahkan membuat mereka tertekan. Tidak jarang di antara mereka justru merasa terpaksa berpacaran karena tekanan dari teman sekelompok karena tidak mau dianggap cupu alias kurang pergaulan. Jadi bukan karena mereka benar-benar ingin berpacaran.
Biasanya jatuh cinta itu berjuta rasanya dan merupakan kekinian zaman now. Buktinya, banyak banget dari mereka yang gonti-ganti pacar. Itu karena mereka pada umumnya hanya memandang pacaran sebagai kesenangan, bukan karena tujuan yang lebih besar. Sebagian sudah mulai berani pacaran pada usia sangat remaja dan prosesnya pun lama banget. Apakah kamu tau pacaran itu termasuk dosa besar yang tidak Allah sukai. Karena lebih besar mudharatnya, seperti zina dan lain-lain. Bagi remaja, berpacaran sudah seperti bertunangan, terus aturannya tidak tertulis dan kalau pacaran harus setia lah ga boleh lirik-lirik, ga boleh bergaul sama cewek atau cewek selain sama pacar. Memang pengaruh “kimia tubuh” sangat besar terhadap keinginan remaja untuk berpacaran. Namun ternyata itu bukan satu-satunya pendorong yang meningkatkan kecenderungan pada lawan jenis. Pendorong lainnya adalah adanya kecendurungan mereka mencari kenyamanan dari seseorang. Bahkan kadang keinginan untuk selalu berada di dekat sang kekasih pujaan hati merupakan hasrat yang sangat kuat.
Aku punya kisah yang memilukan tentang pacaran ini. Sebelum aku bertobat, aku sempat melakukan pacaran selama tiga kali. Mereka bertiga memiliki sifat berbeda dan cerita yang berbeda pula. Pertama bernama dante, dia orangnya baik dan tidak sombong. Aku menjalani pacaran sama dia selama 4 tahun. Tapi apa yang kamu tau dibalik ketampanan dan kebaikannya aku sering dilanda kecewa. Aku pikir ada sesuatu yang disembunyikan dante. Ternyata benar saja apa yang aku duga. Di tahun ke empat aku baru sadar dan tau ternyata dia sudah berkeluarga dan memiliki anak. Seperti jantung mau copot, karena selama ini aku merasa dibohongi. Apa yang terjadi kemudian, aku depresi berat dan harus dimasukkan kerumah sakit jiwa.
Dia dengan mudahnya begitu saja meninggalkan aku saat lagi sayang-sayangnya dan menginginkan keseriusan hubungan. Tapi apakah itu karena kesalahan mutlak dante, ternyata itu ada yang salah dengan hatiku. Kenapa telah melanggar aturanNya, bahwa pacaran itu dilarang dalam ajaran agama. Untuk itu selama masuk di rumah sakit jiwa. Aku lebih mendekatkan diri kepadaNya.
Musibah terberat selama ini yang pernah aku alami adalah berpisah dengan kedua orang tua selama sebulan di tempat yang agak menakutkan, di rumah sakit jiwa. Tapi apalah dayaku. Aku hanya bisa pasrah dan berdoa semoga lekas diberi kesembuhan oleh Allah.
Jadi begini ceritanya, karena dilanda patah hati aku mengurung diri di kamar. Tak ada satupun yang tau pada saat itu aku sakit. Lama kelamaan orang tuaku merasa aneh, kenapa tika tidak pernah keluar kamar. Saat kamar diperiksa ternyata aku duduk dipojokkan dan terlihat depresi. Aku akan segera di masukkan ke rumah sakit tetapi awalnya aku menolak. Akhirnya orang tuaku sepakat menggunakan penjemputan. Jadi penjemputan ini adalah khusus pasien jiwa yang tidak mau dibawa berobat ke rumah sakit jiwa. Setelah dilakukan penjemputan akhirnya aku berada di IGD rumah sakit jiwa itu. Awalnya memang tidak betah tinggal disana, tapi dari hari kehari dikunjungi perawat dan dokter bikin aku jadi betah. Teman-teman di rumah sakit jiwa merupakan manusia yang sangat toleran dan selalu bisa memahami aku.
            Aku bebas melakukan apa saja disini tanpa khawatir dicap macam-macam. Disini enak, bahkan kalau telanjang pun gak ada yang marah banget atau khawatir ada teman yang berpikir agak agak menjurus. Aku disini bisa tertawa sepuasnya dan teman temanku tidak peduli akan apa yang aku tertawakan. Hal yang tak terbayangkan bila itu aku lakukan diluar, bahkan diluar, mau tersenyum saja kadang kadang aku takut dan harus berpikir dua kali. Karena akan dipandang sinis, di cemooh dan jangan jangan nanti mendapat penilaian yang bukan-bukan. Beda dengan berada di rumah sakit jiwa. Selain itu setiap hari aku berinteraksi dengan perawat yang baik baik dan sabar. Sehingga punya teman untuk berbagi keluh kesah.
            Kalau lagi iseng aku mencuri dengar pembicaraan dokter kepada perawat. Waham atau delusion adalah bagian dari skizofrenia, kata mereka, yaitu sebuah keyakinan maya yang sangat sulit digoyahkan. Jika anda merasa bahwa semua orang selalu memperhatikan anda, itu sudah termasuk waham. Waham adalah ciri ciri penyakit jiwa, kalau sudah akut sangat sulit untuk disembuhkan. Ruangan di dalam rumah sakit dibagi menjadi bangsal bangsal, ada yang bernama anggrek dan wijaya kusuma. Selama di anggrek aku melihat banyak pasien sakit jiwa yang parah, berbagai persoalan yang mereka temui. Dari masalah keluarga hingga masalah pekerjaan. Sebenarnya masalah utama orang dengan ODS seperti aku adalah memerlukan hormon dopamin. Dopamin adalah salah satu zat kimia di otak yang berperan memengaruhi emosi, gerakan, sensasi kesenangan, dan rasa sakit. Kadarnya dalam otak bisa naik turun. Sebagian besar kesenangan, seperti makanan, minuman, dan seks, bisa meningkatkan kadar dopamin. Jadi, tak heran selepas kita melakukan kegiatan-kegiatan tersebut, kita akan merasa rileks dan senang.
            Begitu pula dengan ODS, yang notabene memiliki kadar dopamin berlebih di otaknya. Akibatnya, ODS merasa senang berlebih hingga mengalami halusinasi di pikirannya. Nah, berikut ini adalah fakta menarik dopamin, pertama dopamin meningkat ketika ada aktivitas tertentu yang berkaitan dengan kesenangan atau dipicu oleh beberapa jenis obat obatan narkotika. Kedua berpengaruh terhadap rasa-rasa yang menyenangkan, seperti, jatuh cinta, bahagia, motivasi, dan percaya diri. Namun, jika berlebihan maka akan sangat membahayakan.
            Ketiga, dopamin juga memengaruhi perilaku seseorang. Bila normal, maka perilaku yang ditimbulkan tentunya akan positif. Sebaliknya, jika berlebihan, maka perilakunya akan berlebihan. Keempat tak hanya memengaruhi sisi perilaku dan perasaan, dopamin juga memengaruhi sistem pencernaan dan kekebalan tubuh. Kelima, terlalu banyak dopamin dalam otak terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan risiko gangguan skizofrenia. Sebaliknya, jika terlalu rendah kadarnya, Parkinson bisa menjadi akibatnya. Terakhir, dopamin juga berhubungan erat dengan gangguan lain, seperti, gangguan pemusatan perhatian hiperaktivitas. Pada penderita hiperaktivitas , akan diberikan obat yang memicu peningkatan dopamin dalam otak.
            Di sinilah peran penting keluarga dalam mendampingi ODS seperti aku. Pertama yang harus dilakukan keluarga adalah mengawasi ODS  agar tetap mengonsumsi obat antipsikotik. Selain itu, keluarga juga perlu memberikan dukungan sosial kepada aku. Aku cuma ingin merasa bermanfaat di masyarakat karena penerimaan dari lingkungan sekitar tersebut akan berdampak positif terhadap kondisi kejiwaanku.
            Setelah kurang lebih satu bulan rawat inap di rumah sakit jiwa, aku diperbolehkan pulang. Betapa senangnya perasaanku saat itu. Bisa melakukan aktivitas kembali semula. Pulang dari rumah aku bisa menggunakan handphoneku lagi. Betapa bahagianya aku bisa komunikasi dengan teman-temanku. Lebih mengejutkan lagi, aku dapet pesan dari seorang yang pernah mengisi relung hidupku. Setelah dante membuat patah hati. Ada cowok baik yang masuki kehidupan baruku. Alhamdulillah, rasa syukur ini terus menerus aku panjatkan kepada Allah.
            Ceritaku ga berhenti sampai disitu aja, aku mendapatkan hidup yang baru dan tambatan hati baru. Senangnya perasaan ini, dia selalu mengajak aku kejalan yang diridhoi Allah Alhamdulillah.
Anda tentu taka sing dengan kisah seseorang yang tergila-gila pada kekasihnya atau mabuk kepayang gara-gara cinta. Entah sejak kapan cinta kemudian diserupakan dengan “penyakit”. Tapi yang jelas, ketika cinta datan, berbagai gejala tak biasa mulai muncul. Walau begitu, banyak juga pakar yang mengklaim bahwa mencintai justru tanda orang yang sehat mentalnya. Tetapi menurut aku, jatuh cinta atau mencintai termasuk awal timbulnya penyakit. Mencintai berarti memberikan cinta, bertingkah laku berdasarkan cinta, dan hidup dalam cinta itu. Cinta memang indah, tetapi dalam realitanya cinta itu juga rumit. Lamanya waktu anda saling jatuh cinta dengan pasangan, entah sehari, setahun, sepuluh tahun, bahkan dua puluh tahun, tidak menentukan anda khatam dengan cinta itu sendiri. Itulah sebabnya orang bijak berkata, cinta itu masih perlu dipelajari setiap hari.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DETIK ITU

  Sinar sang surya telah meninggi di atas jam 12.00 WIB, surya yang sangat terik, tak ada awan yang menghalanginya, tak ada 1 burung pun yan...